Ditambahkan | 12:55 AM |
Kategori | |
Harga | Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yan... |
Share | |
Hubungi Kami | |
BELI |
Review TEMPAT SERVIS KALIBRASI TOTAL STATION, DIGITAL THEODOLITE, AUTOMATIC LEVEL, dan WATERPASS
Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide
17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
instrument ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan
untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan
ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable)
ke standar nasional untuk satuan ukuran dan / atau internasional.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran
dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar
primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus. Untuk kalibrasi alat ukur digunakan alat standar kalibrasi yaitu
kolimator.
Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut :
1. untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di
berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
2. Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa
jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan
oleh alat ukur.
Prinsip dasar kalibrasi:
1. Obyek Ukur (Unit Under Test)
2. Standar Ukur(Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metrode
standar (Mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yg
dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi))
3. Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi
yg mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat)
Hasil Kalibrasi
antara lain :
1. Nilai Obyek Ukur
2. Nilai Koreksi/Penyimpangan
Interval kalibrasi:
1. Kalibrasi harus dilakukan secara periodik
2. Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat
ukur, frekuensi pemakaian, dan pemeliharaan.
3. Bisa dinyatakan dalam beberapa cara :
- Dengan waktu kalender (6 bulan sekali)
- Dengan waktu pemakaian (1.000 jam pakai, dst)
- Kombinasi cara pertama dan kedua, tergantung mana yg lebih dulu tercapai
Metode kalibrasi :
Secara umum kalibrasi alat ukur dilakukan secara rutin
setiap 6 bulan sekali, metode kalibrasinya di jelaskan sebagai berikut :
-
Kalibrasi
Sentering optik
Yang dimaksud dengan sentering adalah bahwa
sumbu vertikal theodolit segaris dengan garis gaya berat yang melalui tempat
beridiri alat (paku atau titik silang diatas patok). Kalibrasi titik sentring
optis dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Letakkan instrument diatas tripod,hubungkan dengan
cara memutar baut instrument dilubang dratnya pada plat dasar instrument.
2. Perhatikan apakah tanda silang pada alat sentering
optik tepat berada diatas titik,bila belum geser-geser instrument sedemikian
hingga tanda silang sentering optik tepat diatas tanda titik. kemudian
putar instrument 180° bila terjadi penyimpangan pada sentering optik
lakukan kalibrasi dengan cara meyetel screw yang terdapat pada sentering
optik.
-
Kalibrasi Nivo
Pada saat pengukuran sumbu I harus benar-benar
vertikal, komponen yang digunakan untuk mengatur sumbu I agar vertikal adalah
nivo kotak, nivo tabung dan ketiga sekerup penyetel ABC. Adapun cara
mengaturnya dijelaskan sebagai berikut :
1. Letakkan instrument diatas kolimator perhatikan
gelembung nivo kotak.
2. Misalkan mula-mula kedudukan nivo kotak pada posisi
1,kemudian bawalah gelembung pada posisi 2 dengan memutar sekerup penyetel A
dan B bersama-sama kearah luar atau dalam.
3. Kemudian bawalah gelembung pada posisi 3 (tengah)
dengan memutar sekerup penyetel C.
4. Periksa gelembung nivo tabung dengan cara memutar
instrument pada sumbu I hingga nivo tabung sejajar dengan sekerup penyetel A
dan B (posisi 1) seimbangkan gelembung nivo dengan memutar sekerup penyetel A
dan B.
5. Putar instrument 90° apabila gelembung tidak
ditengah,tengahkan dengan cara memutar sekrup C.
6. Putar instrument 180° apabila gelembung bergeser,
setengah pergeseran ditengahkan dengan sekkru penyetel A dan setengah
pergeseran sisanya dengan memutar sekrup koreksi nivo dengan pen koreksi hingga
posisi nivo ketengah.
7. Putar alat pada sumbu I sembarang, apabila gelembung
seimabg,berarti sumbu I telah vertikal. Tetapi bila belum seimbang maka ulangi
langkah penyetelan nivo hingga pada posisi sembarang,gelembung nivo tabung
tetap seimbang.
-
Kalibrasi bacaan sudut
Walaupun secara umum semua theodolite mempunyai
mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan tetentu terdapat perbedaan,
baik penampilan maupun bagian dalam konstruksinya. Apabila klasifikasi
theodolite didasarkan pada kegunaan, ketelitian menjadi faktor penentu utama.
Kriteria penentu disini didasarkan pada standar deviasi atau simpangan baku
pengukuran arah dengan posisi teropong biasa dan luar biasa. Kesalahan garis
bidik yang tidak tegak lurus sumbu II disebut kesalahan kolimasi. Kesalahan ini
dapat dihilangkan dengan prosedur sebagai berikut :
a) Kalibrasi bacaan sudut Horizontal
1. Setelah alat ukur disetel diatas kolimator dan sumbu I
telah dibuat vertikal, bidikan teropong pada posisi biasa kearah benang
Horizontal kolimator, tekan tombol “0” set pada alat untuk membuat bacaan sudut
H : 00° 00’ 00”.
2. Teropong dibuat luar biasa dan bidikkan kembali pada
benang silang kolimator seharusnya bacaan sudut H : 180° 00’ 00”, bila
terjadi penyimpangan bacaan sudut lakukan kalibrasi dengan cara memutar skrup
penggerak halus horizontal hingga bacaan sudut mendekati akurasinya. Kemudian
garis bidik diarahkakan kemabli pada benang silang kolimator dengan cara
memutar skrup koreksi diagfragma yang kiri dan kanan pada teropong.
b) Kalibrasi
bacaan sudut Vertikal
1. Bidikan teropong pada posisi biasa kearah benang
Vertkal kolimator, catat bacaan sudut veritkalnya misal sudut V : 89° 59’
30”
2. Teropong dibuat luar biasa dan bidikkan kembali pada
benang Vertiakl kolimator catat bacaan sudutnya misal sudut V H : 270°
00’ 50”, dari hasil bacaan sudut biasa dan luar biasa bila dijumlahkan terdapat
penyimpangan sudut sebesar 20”, lakukan kalibrasi dengan cara automatic
adjustment secara elektronik. Yang tentunya tiap merk berbeda cara
penyetingannya.
-
Kalibrasi
Jarak
Metode yang paling banyak digunakan pada EDM untuk
surveying adalah metode beda fase, baik dengan gelomabg mikro, sinar tampak
maupun inframerah dan laser. Konsep dasar pengukuran jarak elektronik adalah
suatu sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari suatu alat di
ujung garis yang akan diukur jaraknya kemudian diujung lain garis tersebut
dipasang prisma reflector. Sinyal tersebut dipantulkan kembali kepemancar,
waktu lintas perjalanan sinyal pergi-pulang diukur oleh pemancar sehingga
dihasilkan jarak lintasan.
Ketelitian Total Station ditentukan oleh besar
kesalahan konstan dari alat dan kesalahan pengukuran yang senading dengan jarak
yang diukur ketelitian umumnya dinyatakan dengan ±(2 mm + 1 ppm). Berbicara
masalah ketelitian, harus diingat bahwa kedua alat Total station harus
dikoreksi terhadap karakteristik sentering yang tidak tepat. Untuk mengecek
ketelitian jarak kami menggunakan baseline yang sudah ditentukan
jaraknya. Caranya dalah dengan melakukan pengukuran jarak beberapa kala
kemudian dirata-ratakan jaraknya apabila terjadi penyimpangan pada jarak
tertentu dilakukan koreksi dengan cara memasukan konstanta instrument konstan
maka alat akan tekoreksi otomatis.
Tidak ada pengukuran yang meghasilkan ketelitian yang
sempurna, tetapi adalah penting untuk megetahui ketelitian yang sebenarnya dan
bagaimana kesalahan yang berbeda digunakan dalam pengukuran.
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab dan umunya dibagi dalam
tiga jenis utama yaitu :
1. Kesalahan-kesalahan umum : kebnayakan diebabkan oleh
kesalahan manusia, diantaranya adalah kesalah pembacaan alat ukur, peyetelan
yang tidak tepat, dan kesalahan penaksiran.
2. Kesalahan-kesalahan sistematis : disebabkan oleh
kekurangan- kekurangan pada instrumen itu sendiri seperti kerusakan pada alat
atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan
atau pemakai.
3. Kesalahan-kesalahan acak : kesalahan ini diakibatkan
oleh penyebab-penyebab yang tidak diketahui oleh perubahan-perubahan parameter.
Perbaikan
Alat Ukur :
Kesalahan instrument merupakan kesalahan yang tidak
dapat dihindarkan dari instrument karena struktur mekanisnya. Misalnya pengunci
alat tidak dapat mengunci karena kemungkinan pengguna lupa mengendurkan
pengunci alat pada saat memutar alat. Berikut ini di jelaskan secara singkat
cara perbaikan alat ukur:
-
Perbaikan Pengunci Horizontal atau vertikal.
Periksa kondisi alat, bila ditemukan kerusakan pada
pengunci Horizontal atau vertikal. Lepaskan screw yang ada pada bagian penguci
tersebut dengan menggunakan kunci L ukuran kecil, kemudian lepaskan pengunci
tersebut dari alat periksa kondisi pengunci tersebut apakah ada yang rusak
bagian pernya atau ada bagian yang bengkok, kemudian perbaiki dan pasang
kembali pengunci alat tersebut. Bila rusaknya parah karena disebakan alat jatuh
dari tripod pengunci tersebut harus diganti dengan yang baru.
-
Bacaan sudut vertikal atau horizontal tidak muncul.
Bila terjadi kerusakan bacaan sudutnya tidak muncul
pada display hal yang harus dilakukan adalah mengecek piringan tersebut
kemudian bersihkan dengan alkohol karena kemungkinan piringannya terkena debu
sehingga sensor tidak dapat membaca piringan bacaaan sudut tersebut apabila
sudutnya tidak muncul juga piringan dan sensor bacaan sudut tersebut di setting
kembali sinyalnya sesuai dengan yang disyaratkan.
-
Battery tidak berfungsi
Bila battery tidak bisa mengisi pada saat di lakukan
pengisian kemungkinan sel batterynya sudah rusak,bila sel batterynya sudah
rusak harus diganti sel battery nya yang nilai tegangan dan amperenya sesuai
dengan kondisi alat.
-
Keypad tidak berfungsi
Bila keypad pada alat tidak berfungsi kemunkinan
bagian elektronis pada keypad terkena debu sehingga keypad tidak dapat merespon
bila ditekan. Bersihkan elemen-elemen elektronik pada bagian display dengan
menggunakan alkohol kemudian pasang kembali display tersebut.